Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai,Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat,Itulah kesempatan
Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan ,itu kesempatan.
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan ,Itupun adaah kesempatan .
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut,Bahkan dengan segala kekurangannya,Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.
Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi,Itu adalah pilihan .
Bahkan ketika kita menyedari bahwa masih ramai orang lainYang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya,Itulah pilihan.
Perasaan cinta, simpatik, tertarik,Datang bagai kesempatan pada kita.Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.Pilihan yang kita lakukan.
Berbicara tentang pasangan jiwa,Ada suatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat :"Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kitabagaimana membuat semuanya berhasil"
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.Dan bahkan sangat mungkin ada seseorangYang diciptakan hanya untukmu.Tetapi tetap berpulang padamu
Untuk melakukan pilihan apakah engkau inginMelakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak...Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita,Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita,Adalah pilihan yang harus kita lakukan.
Kita ada di dunia bukan untuk mencari
seseorang yang sempurna untuk dicintai
TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna
dengan cara yang sempurna
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda :“Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)
No comments:
Post a Comment